Home Berita Batsul Masail Kisah Inspiratif Sejarah Ruang Santri Tanya Jawab Tokoh Aswaja Dunia Islam Khutbah Amalan & Doa Ubudiyah Sambutan Pengasuh Makna Lambang Sejarah Pesantren Visi & Misi Pengasuh Struktur Jadwal Kegiatan Mars Bahrul Ulum Denah Opini Pendaftaran Santri Baru Brosur Biaya Pendaftaran Pengumuman Statistik Santri Foto Video Kontak Ketentuan Pembayaran
Berita

menyambut tahun baru islam ke 1445, KH. Salman Al-Fariesi jelaskan sejarah munculnya kalender Hijriah

Foto: Acara Lailatus Shalawat Pondok Pesantren Bahrul Ulum Putra Tambakberas Jombang.
Foto: Acara Lailatus Shalawat Pondok Pesantren Bahrul Ulum Putra Tambakberas Jombang.

Pewarta: Akhmad Zamzami 

Bahrul-Ulum-Dalam menyambut tahun baru Hijriah ke-1445, Ponpes. Bahrul ulum putra induk gelar acara lailatus sholawat. Acara tersebut dihadiri oleh kiai-kiai Ponpes. Bahrul Ulum, salah satunya KH. Salman Al-fariesi Lc. di masjid jami’, ponpes. Bahrul ulum, rabu (19/07/2023)

Gus salman, panggilan akrabnya menceritakan tentang sejarah disusunnya kalender hijriah. Dulu pada masa kepemimpinan khalifah Umar bin Khattab umat islam belum memiliki kalender.

“Zamannya Umar Bin Khattab r.a, orang-orang islam itu belum memiliki tahun kalender sendiri” jelas Gus Salman.

Padahal, pada saat kekhalifahan Umar, wilayah islam sudah sangat luas. Meliputi Jazirah Arab, sampai ke Mesir, Syam yang sekarang meliputi Yordania, Lebanon, dan Syiria. Bahkan di gadang-gadang bahwa lebih dari sepertiga dunia telah di masuki oleh islam.

Hal tersebut memang sebuah keuntungan bagi kaum muslimin tetapi juga menimbulkan masalah, khususnya di sistem pertanggalan.

Ya ma’asyiral muslimin kita ini wilayahnya sudah sangat luas! akan tetapi tahunnya belum ada” ucap Gus Salman menirukan pidato khalifah Umar Bin Khattab kepada kaum muslimin. 

Banyak dari para sahabat yang mencoba memberikan usulan mengenai pembuatan kalender hijriah,  usulan pertama menyarankan untuk memulai kalender islam merujuk pada tahun lahirnya nabi Muhammad SAW, akan tetapi oleh sahabat lain di sangkal karena pada saat itu Rasulullah lahir belum memiliki prestasi atau jasa nyata Rasulullah bagi kaum muslimin.

“Lahirnya Rasulullah itu memang sebuah prestasi, akan tetapi (lahirnya) Rasulullah belum memiliki jasa yang nyata pada kaum muslimin pada saat itu” ucap Gus Salman

Usulan kedua menyarankan untuk mengawalinya, merujuk pada wafatnya rasulullah SAW, akan tetapi di sangkal oleh para sahabat karena pada tahun tersebut merupakan tahun kesedihan.

Ya khalifata rasulillah. Wafatnya Rasulullah itu adalah tahun kesedihan, kita tidak ingin terus menerus sedih mengingat Rasulullah SAW wafat” ucap seorang sahabat kepada khalifah umar pada saat itu.

Usulan terakhir, menyarankan untuk menghitungnya dimulai saat rasulullah SAW dan para sahabat hijrah ke madinah, karena peristiwa hijrah itu menjadi titik balik bagi perkembangan islam semakin maju.

“karena dengan hijrahnya Rasulullah maka kemudian prestasi-prestasi gemilang yang diperoleh oleh umat islam sehingga islam bisa tersebar ke seluruh dunia” jelas Gus Salman.

Usulan inilah yang akhirnya disetujui oleh para sahabat, dan akhirnya disusunlah kalender islam yang merujuk pada hijrahnya Rasulullah dan para sahabat dari mekkah menuju Madinah.

Dalam acara tersebut juga hadir ketua majelis pengasuh Ponpes. Bahrul Ulum, KH. Hasib Abdul Wahab, kiai Hasib berharap tahun baru 1445 Hijriah menjadi tahun yang lebih baik dari pada tahun yang sebelumnya.

“Memasuki tahun baru islam 1445 H ini, dengan harapan tahun-tahun yang akan datang yang akan kita laksanakan ini senantiasa mendapat suatu kemajuan, perkembangan yang baik daripada tahun-tahun yang sebelumnya” tutup Kiai Hasib dalam sambutannya.