Home Berita Batsul Masail Kisah Inspiratif Sejarah Ruang Santri Tanya Jawab Tokoh Aswaja Dunia Islam Khutbah Amalan & Doa Ubudiyah Sambutan Pengasuh Makna Lambang Sejarah Pesantren Visi & Misi Pengasuh Struktur Jadwal Kegiatan Mars Bahrul Ulum Denah Opini Pendaftaran Santri Baru Brosur Biaya Pendaftaran Pengumuman Statistik Santri Foto Video Kontak Ketentuan Pembayaran
Berita

Memaknai Ujian dan Kesulitan dalam Hidup

Memaknai Ujian dan Kesulitan dalam Hidup
Memaknai Ujian dan Kesulitan dalam Hidup

Wakil majlis pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum KH M. Fadlulloh Malik, M.HI. memberikan sambutan dalam acara rutinan pembacaan manaqib Syaikh Abddul Qadir al-Jailani di Masjid Jami’ Bahrul Ulum, Senin (19/09/22).

Dalam acara rutinan yang dihadiri Majlis Pengasuh PPBU, Pengurus HarianYayasan PPBU, Pembina PPBU serta  Pengurus Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas tersebut Kiai Fadlulloh mengingatkan kepada para santri bahwasannya mondok itu bukan sekedar pindah tempat tidur dan bersenang senang namun tujuan utamanya adalah mencari ilmu agama.

“Kita mondok itu harus tafaqquh fi ad-din,” jelas Kiai Fadlulloh.

Sebagaimana dalam al-qur’an (At Taubah 9:122)  dijelaskan :

فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

“Kita harus semangat,” terang Kiai fadlulloh.

Meski kita telah kehilangan Kiai-kiai kita dan hal tersebut merupakan musibah bagi kita, namun kita harus tetap yakin bahwa dalam setiap ujian dan cobaan terdapat hikmah yang terkandung didalamnya.

Sebagaimana sya’ir yang pernah didapatkan Kiai Fadlulloh sewaktu bersekolah di Madrasah Muallimin Muallimat dari gurunya Almarhum KH Abdul Jalil bin Kiai Abdurrahman yang berbunyi.

اِذَا اشْتَدَّتْ بِكَ الْبَلْوَى # فَفَكِّرْ فِيْ أَلَمْ نَشْرَحْ

Kalau datang kepadamu sebuah ujian # Maka ingatlah kepada firman Allah dalam surat Alam Nasyrah. (Yang berbunyi)

فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا  إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

فَعُسْرٌ بَيْنَ يُسْرَيْنِ # اِذَا فَكَّرْتَهُ تَفْرَحْ

Maka (setelah engkau merenungkan firman allah tersebut, engkau akan mendapati bahwa) kesulitan terdapat diantara dua kemudahan # Apabila engkau berfikir (akan firman allah tersebut) engkau akan berbahagia.

Karenanya seberapapun besar kesulitan yang kita hadapi didunia ini, pasti ada kemudahan yang Allah berikan.

Kiai Fadlulloh menambahkan bahwa salah satu cara menjaga semangat itu adalah dengan mengistiqomahkan kegiatan-kegiatan pondok seperti halnya rutinan pembacaan manaqib tersebut.

“Manaqiban itu menjadi tradisi yang Kiai Nashir tumbuh kembangkan di pondok,” terangnya.

Kemudian Kiai Fadlulloh berharap agar semua bersinergi dalam menjaga semangat yang telah dibangun tetap ada dan terus berkobar.

“Mari bersama-sama semangat itu kita bangun,” Tegasnya.

 

Oleh : Muhammad Ichlasul Amal