Kiai Imron Jelaskan Tata Cara Baca yasin dan Hukum Salat Nisfu Sya’ban
Oleh : Muhammad Ichlasul Amal
Bahrul Ulum - KH M. Imron Rosyadi Malik, Pengasuh Ribath Sabilul Huda Pondok Pesantren Bahrul Ulum memimpin pembacaan yasin setelah jamaah salat maghrib malam nisfu sya’ban di Masjid Jami’ Pondok Pesantren Bahrul Ulum, tambakberas, Jombang, Selasa, (07/03/23)
Seperti halnya tradisi yang sudah berjalan dari masa ke masa, sehabis maghrib malam nisfu sya’ban, para santri dan masyarakat sekitar Desa Tambakberas akan berkumpul di Masjid Jami’ Bahrul Ulum untuk melaksanakan amalan membaca yasin tiga kali.
“Seperti tradisi yang sudah berjalan dan diwariskan para ulama kita, tiap malam nisfu sya’ban kita membaca surat yasin tiga kali,” Ucap Kiai Imron
Sebelum menjalankan amaliyah, terlebih dahulu Kiai Imron menjelaskan tatacara melaksanakan amaliyah pembacaan surat yasin tiga kali ini. Setelah membaca tawasul hendaknya masing-masing pembacaan surat yasin ini disertai permohonan dan doa.
Pembacaan surat yasin yang pertama disertai niatan memohon agar diberikan umur Panjang yang manfaat. Pembacaan surat yasin yang kedua kita memohon agar diberikan rezeki yang halal dan barokah, sedang pembacaan surat yasin yang ketiga disertai dengan permohonan agar diwafatkan dalam keadaan khusnul khotimah.
“Saya kira inilah yang paling utama, kita memohon kepada Allah agar diberikan umur yang barokah, rizki yang barokah, ilmu yang barokah, dan memohon diwafatkan dalam keadaan khusnul khotimah,” terang Kiai Imron
Kiai Imron Rosyadi juga mengingatkan bahwa ada beberapa amalan yang tidak didasari dalil syariat, seperti halnya salat malam nisfu syaban. Banyak dari kalangan umat islam yang melaksanakan amalan salat malam nisfu sya’ban. Mereka melaksanakan shalat ini dengan tata cara tertentu, ada yang melaksanakannya 12 rakaat, 50 rakaat, bahkan 100 rakaat. Hal ini tidak ditemukan dasar hadits dan syariat yang kuat.
“Sebagian orang melaksanakan salat nisfu sya’ban, ada yang 50 rakaat, bahkan 100 rakaat, namun kita tidak melaksanakannya karena hal tersebut tidak ditemukan didalam hadits dan syariat,” jelas Kiai Imron.
Kiai Imron menjelaskan bahwa kita tetap boleh melaksanakan salat di malam nisfu sya’ban dengan catatan tidak boleh diniatkan dengan niat salat malam nisfu sya’ban. Hendaknya kita salat dengan niat salat sunnah mutlaq. Shalat sunnah yang dilaksanakan juga hendaknya tidak dilakukan secara berjamaah, namun dilaksanakan sendiri-sendiri sebagaimana shalat sunnah mutlaq yang ada di dalam syariat.
Kiai Imran juga mengingatkan agar memperbanyak beribadah di malam nisfu sya’ban, karena mala mini adalah malam yang penuh kemuliyaan dan keistimewaan. Hendaknya malam nisfu sya’ban di isi dengan ibadah kepada Allah Swt.
“Alhamdulillah kita diberikan kenikmatan bisa beribadah pada mala mini (malam nisfu sya’ban,” ucap Kiai Imron.