Syekh Abdul rozaq Al-Najmi al-Dimasyqi: “Sanad Itu Termasuk Sebagian Dari Agama”
BAHRULULUM.ID- Pondok pesantren bahrul ulum tambak beras mengadakan majlissul ilmi wal ijazah pada hari jumat {03/01} ba’da isya’ yang bertempat di jerambah Masjid Jami’ Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. Narasumber dalam acara ini adalah Syekh Abdul Rozaq al-Najmi al-Dimasyqi. Acara ini dihadiri oleh para masyayikh Tambakberas seperti KH. Abdurrozaq soleh, KH. Salman al farisi, dan KH. Abdul latif malik sebagai penerjemah yang berada didepan bersama dengan Syekh Abdul rozaq Al-Najmi al-Dimasyqi.
Dalam acara majlis ini syekh Abdul Rozaq al-Najmi al-Dimasyqi menjelaskan mengenai pentingnnya sanad keilmuan. Sanad sendiri merupakan mata rantai yang menghubungkan keilmuan antara guru dengan murid dan sanad ini merupakan kekhususan yang allah berikan kepada umat nabi muhammad.
اِنَّ اللهَ قَدِ اخْتَصَّ اُمَّةَ مُحَمَّدٍ بِخَصِيْصَةِ اِسْنَادٍ
“Sesungguhnya Allah telah mengistimewakan umat Nabi Muhammad dengan kekhususan isnad” Ucapnya. Beliau juga mengutip ucapan para ulama’. Diantaranya :
الاِسْنَادُ مِنَ الدِّيْنِ , وَلَوْ لَا اِسْنَادَ لَقَالَ مَنْ شَاءَ مَا شَاءَ
“Sanad itu termasuk sebagian dari agama. Jikalau tidak ada sanad niscaya orang orang akan berkata semaunya” kutipnya. Lalu beliau mengutip pendapat dari ulama’ yang lain, yakni :
الاِسْنَادُ سِلَاحُ الْمُؤْمِنُ , فَمَاذَا يَفْعَلُ الْمُؤْمِنُ مِنْ غَيْرِ سِلَاحٍ؟
“Sanad adalah senjata bagi orang mu’min. Maka apa yang akan dilakukan orang mu’min tanpa adanya sanad.’’ Tuturnya. Maksudnya adalah sanad merupakan senjata orangg mu’min ketika berargumen terkait masalah agama sehingga orang mu’min yang tidak bersanad dianggap tidak bisa berargumen dalam masalah agama. Lalu bagaimana seseorang itu dianggap mu’min jika tidak bisa berargurmen dalam masalah agama?
Terakhir, beliau mengutip pendapat ulama’ lain mengenai pentingnya sanad ini.
اِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِيْنٌ , فَفْلَمُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُ وْنَ دِيْنَكُمْ . وَ اِنَّمَا يُعْلَمُ ذَلِكَ بِالْاِسْنَادِ
“Sesungguhnya keilmuan itu termasuk dalam agama. Maka kalian harus mengetahui dari siapa kalian mengambil agama kalian {dalam mengambil ilmu kalian}. Dan tentu saja hal tersebut diketahui dengan sanad” tutupnya.
Oleh : Ahmad dhiyauddin syahrur ridho.