Home Berita Batsul Masail Kisah Inspiratif Sejarah Ruang Santri Tanya Jawab Tokoh Aswaja Dunia Islam Khutbah Amalan & Doa Ubudiyah Sambutan Pengasuh Makna Lambang Sejarah Pesantren Visi & Misi Pengasuh Struktur Jadwal Kegiatan Mars Bahrul Ulum Denah Opini Pendaftaran Santri Baru Brosur Biaya Pendaftaran Pengumuman Statistik Santri Foto Video Kontak Ketentuan Pembayaran
Berita

Syekh Abdur Rozzaq Al-Najmi Al-Dimasyqiy: “Para Pencari Ilmu Tidak Akan Menjadi Pencari Ilmu Secara Haqiqi Kecuali Dengan 3 Huruf Ta’...”

Syekh Abdur Rozzaq Al-Najmi Al-Dimasyqiy setelah selesai acara majlid i;,u
Syekh Abdur Rozzaq Al-Najmi Al-Dimasyqiy setelah selesai acara majlid i;,u

BAHRULULUM.ID- Syaikh Abdur Rozzaq al-Najmi al-Damasyqiy datang ke Tambakberas dalam rangka mengikuti acara Majlisul ‘Ilmi. acara yang di laksanakan di Masjid Jami’ Bahrul ‘Ulum Tambakberas, Jombang itu dilaksanakan pada Jum’at (3\1).

Di buka dengan banjarai, lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Syaikh Abdur Rozzaq al-Najmi al-Damasyqiy, dan selanjutnya Syaikh memberikan ijazah kitab-kitab dan hadits kepada para santri. lalu acara di lanjutkan dengan mauidhoh hasanah dan ditutup dengan do’ah. Dalam mauidhoh hasanah, Syaikh memberikan beberapa nasehat kepada para santri Bahrul ‘Ulum.

 

اِنَّ اللهَ تعالى شَرَّفَنَا وَ شَرَّفَكُمْ بِالْعِلْمِ , وَشَرَفُ طَالِبِ الْعِلْمِ بِشَرَفِ الْعِلْمِ يَقْرَأُ

“Sesungguhnya Allah SWT memuliakan kita dengan ilmu. Dan kemuliaan pencari ilmu itu berdasarkan kemuliaan ilmu yang dibacanya (dipelajarinya).” Terangnya dalam pembukaan. Beliau juga menjelaskan mengenai kemuliaan al-Qur’an dan hadits nabi, sehingga ilmu yang paling utama untuk dipelajari adalah mempelajari al-Qur’an dan hadits.

 

وَيَكْفِيْنَا قَوْلُ رَبِّنَا : يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ اَمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوْا الْعِلْمَ دَرَجَاتً ʘ

“Cukuplah bagi kita firman tuhan kita (Allah), yakni: Allah akan mengangkat derajat orang-orang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” Lanjutnya saat menerangkan keutamaan dari oraang yang berilmu.

 

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: لِلْعُلَمَاءِ دَرَجَاتٌ فَوْقَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِسَبْعِمِائَةِ دَرَجَةٍ , مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ مَسِيْرَةِ خَمْسِمِائَةِ عَامٍ (مختصر منهاج القاصدين – لابن قدامة)

“Dari Ibnu ‘Abbas r.a : Para ulama’ memiliki beberapa derajat diatas orang-orang mu’min (biasa) sebanyak 700 derajat. Jarak antara dua derajat adalah perjalanan sejauh 500 tahun.” Lanjutnya dengan menyebutkan hadits keutamaan dari oraang yang berilmu.

 

وَطَالِبُ الْعِلْمِ لَايَكُوْنُ طَالِبَ عِلْمٍ حَقِيْقِيٍّ اِلَّا بِثَلَاثَةِ تَاءَاتٍ: التَّلَقِّى وَ التَّدَرُّجِ وَ التَّكْرَارِ

Para pencari ilmu tidak akan menjadi pencari ilmu secara haqiqi kecuali dengan 3 huruf ta’ singkatan) yakni : at-Talaqqiy (bertemu langsung dengan guru spesialis dalam suatu ilmu), lalu at-Tadarruj (bertahap dalam belajar, yakni sesuai dengan tahapannya) dan terakhir yakni at-Takror (mengulang dan mengulas apa yang telah dipelajari).” Jelasnya saat menasehati terhadap para santri.

 

Nasehat kedua dari syaikh kepada santri Bahrul ‘Ulum adalah agar mereka fukus mempelajari apa yang dibutuhkan selama pembelajaran, tidak hanya membaca apa yang diinginkan.

 

طَالِبُ الْعِلْمِ يَقْرَأُ مَا يَنْبَغِيْ لَا مَا يَشْتَهِيْ

“Pencari ilmu (seharusnya) membaca apa yang seharusnya (dipelajari) bukan apa yang diinginkannya” tuturnya lagi.

 

Terkhir, Syaikh menjelaskan keutamaan dari ilmu fiqih dibandingkan ilmu-ilmu yang lain. Beliau mengumpamakan antara ilmu fiqih dengan ilmu yang lain adalah ibarat makanan pokok dengan buah-buahan atau hanya makanan sampingan.

 

الْفِقْهُ قُوْتٌ , وَبَاقِ الْعُلُوْمِ فَاقِهَةٌ

“Ilmu fiqih itu (ibarat) makanan pokok, sedangkan ilmu-ilmu yang lain (ibarat) buah-buahan (makanan sampingan).” Tutupnya mengakhiri nasehat saat mauidhoh hasanah dalam acara majlisul ‘ilmi.

 

Oleh: Abdullah Machbub