Home Berita Batsul Masail Kisah Inspiratif Sejarah Ruang Santri Tanya Jawab Tokoh Aswaja Dunia Islam Khutbah Amalan & Doa Ubudiyah Sambutan Pengasuh Makna Lambang Sejarah Pesantren Visi & Misi Pengasuh Struktur Jadwal Kegiatan Mars Bahrul Ulum Denah Opini Pendaftaran Santri Baru Brosur Biaya Pendaftaran Pengumuman Statistik Santri Foto Video Kontak Ketentuan Pembayaran
Berita

KH M Fathoni Zen: “Bebicara Itu Perhiasan dan Diam Itu Keselamatan”

Foto KH M Fathoni Zen saat pengajian Ta'lim wal Muta'allim
Foto KH M Fathoni Zen saat pengajian Ta'lim wal Muta'allim

BAHRULULUM.ID- KH M. Fathoni Zen menjadi pengisi dalam pengajian sentral Pondok Pesantren Bahrul Ulum Induk Tambakberas, Jombang, berupa pengajian sentral kitab Ta’lim wal Muta’alli yang diwajibkan untuk seluruh santrinya. Pengajian ini diadakan setiap Senin malam setelah jama’ah Maghrib dan bertempat di jerambah masjid jami’ Bahrul Ulum Tambakberas dan diisi oleh para masyayikh Bahrul Ulum secara bergilir.

 

Pengajian yang sekaligus khataman kitab Ta’lim wal Muta’allim itu membahas mengenai bab tentang “Hal-Hal Yang Dapat Menambah Umur Dan Rezeki Serta Hal Yang Dapat Mengurangi Keduanya”. Dalam pengajian itu, Kiai Fathoni menjelaskan bahwa diantara hal-hal yang dapat menarik rezeki adalah dengan menjaga lisan. Yakni berusaha untuk tidak membicarakan sesuatu yang tidak berfaedah atau tidak bermanfaat baik bagi agamanya maupun bagi kehidupan dunianya.

 

“Hendaknya pelajar tidak berbicara yang tidak berfaedah atau (tidak) bermanfaat untuk agamanya atau dunianya.” Tutrnya ketika menjelaskan maksud kitab.

 

Kiai Fathoni juga menjelaskan, bahwa setiap orang harus selalu berusaha melakukan hal-hal yang bermanfaat. Hal ini dikarenakan ketika seseorang disibukkan dengan hal yang tidak bermanfaat maka waktunya akan terbuang dan kehilangan waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat baginya. Dalam kitab disebutkan,

 

مَنِ اشْتَغَلَ بِمَا لَا يَعْنِيْهِ يَفُوْتُهُ مَا يَعْنِيْهِ

 

“Barang siapa disibukkan dengan sesuatu yang tidak bermanfaat, maka ia kehilangan sesuatu yang bermanfaat baginya.” Terjemah Kiai Fathoni dalam menjelaskan kitab.

 

Penjelasan mengenai menyedikitkan ucapan ini dan hanya berbicara sesuatu yang penting sebagaimana yang disebutkan di atas, sesuai dengan apa yang pernah diucapkan oleh Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib Ra.

 

اِذَا تَمَّ الْعَقْلُ نَقَصَ الْكَلَامُ

 

“Seseorang itu, kalau akalnya sempurna, yakni banyak ilmunya maka sedikit bicaranya.” Latnjut Kiai Fathoni menjelaskan maksud dari ucapan Sayyidina ‘Ali tersebut.

Dikatakan juga dalam kitab penjelasan serupa mengenai pentingnya menjaga lisan,

 

النُّطْقُ زَيْنٌ وَ السُّكُوْتُ سَلَامَةٌ

 

“Bebicara itu perhiasan dan diam itu keselamatan.”

 

Bisa terjadi demikian karena ketika seseorang berbicara sesuatu yang bermanfaat akan menjadi perhiasan yang menghiasi dirinya dan menunjukkan bergharganya seseorang karena ilmunya. Tetapi disisi lain, ketika seseorang tidak paham akan suatu hal tertentu, maka ia lebih baik diam karena dalam diam dia akan menemukan keselamatan dari salah bicara.

 

Oleh: Abdullah Machbub al-Kahfi