Home Berita Batsul Masail Kisah Inspiratif Sejarah Ruang Santri Tanya Jawab Tokoh Aswaja Dunia Islam Khutbah Amalan & Doa Ubudiyah Sambutan Pengasuh Makna Lambang Sejarah Pesantren Visi & Misi Pengasuh Struktur Jadwal Kegiatan Mars Bahrul Ulum Denah Opini Pendaftaran Santri Baru Brosur Biaya Pendaftaran Pengumuman Statistik Santri Foto Video Kontak Ketentuan Pembayaran
Berita

Pondok Pesantrren Bahrul Ulum Terima Anugerah 1 Abad NU

Pondok Pesantrren Bahrul Ulum Terima Anugerah 1 Abad NU
Pondok Pesantrren Bahrul Ulum Terima Anugerah 1 Abad NU

Pondok Pesantrren Bahrul Ulum Terima Anugerah 1 Abad NU

Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Kabupaten Jombang memperoleh penghargaan Anugerah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) sebagai pondok pesantren yang sudah mengabdi lebih dari satu abad.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan Anugerah tersebut dalam acara Malam Anugerah Satu Abad Nahdlatul Ulama yang diadakan di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa, (31/02/2023).

Puluhan nama pondok pesantren yang terlampir dalam Surat PBNU No: 471/PB. 03/B.I.03.71/99/01/2023 menerima penghargaan dalam rangkaian kegiatan Harlah 1 Abad NU tersebut. Ada sekitar 56 nama pondok pesantren yang mendapat Anugerah atas pengabdiannya yang telah berkiprah lebih dari 1 abad.

Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi PBNU atas peran dan kontribusi besar ulama pesantren terhadap kelahiran organisasi Nahdlatul Ulama serta tetap berkiprah sampai saat ini. Salah satu penerima Anugerahh tersebut adalah Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. Hal ini seudah sewajarnya mengingat usia Pondok Bahrul Ulum ini sudah menginjak 198 tahun.

Sejarah berdirinya Pondok Bahru Ulum berawal dari Kiai Abdussalam atau lebih dikenal dengan Mbah Shoichah yang datang ke Dusun Gedang, Desa Tambakrejo pada tahun 1825.  Beliau merupakan keturunan Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit yang menjadi salah satu dari sekian prajurit yang berperang melawan penjajah bersama Pangeran Dipenogoro.

Ketika Mbah Shoichah datang, daerah gedang masih berupa hutan dan semak belukar. Mbah Shoichah lalu membuka hutan untuk dijadikan sebuah padepokan selama 13 tahun lamamnya. Pada tahun 1838, sebuah padepokan telah berdiri dengan sebuah gubuk sederhana tempat Mbah Shoichah, sebuah langgar atu musholla dan sebuah gubuk untuk tempat tinggal santri. Karena saat itu hanya terdapat 3 buah bangunan, maka padepokan tersebut lebih dikenal dengan sebutan Pondok Telu.

Padepokan ini juga dikenal dengan sebutan Pondok Selawe (dua puluh lima) karena saat itu jumlah santrinya hanya ada 25 orang. Setelah diturunkan beberapa generasi, padepokan atau pondok tersebut semakin berkembang. Pada tahun 1914 an, pondok Tambakberas mengubah sistem pendidikannya dari sistem halaqoh menjadi sistem madrasah. Hal ini di tandai dengan didirikannya madrasah pertama yakni Madrasah Mubdil Fan oleh KH Abdul Wahab Chasbullah.

Pada tahun 1965, Kiai Wahab memberi nama pada pesatren ini dengan nama Bahrul Ulum yang berarti lautan ilmu. Tongkat estafet kepengasuhaan Pondok Bahrul ulum terus dilanjutkan hingga kini. Bahkan saat ini, Pondok Bahrul Ulum memiliki 44 ribath dengan 19 lembaga pendidikan mulai dari tingkat TK, MI, SLTP, SLTA hingga perguruan tinggi. Kini jumlah keseluruhan satri pondok pesantren Bahrul Ulum telah mencapai lebih dari 14.000 santri.

Mengingat usia Pondok Bahrul Ulum yang telah lebih dari satu abad, serta perjuangan dan pengabdiannya untuk ilmu, masyarakat dan NU, maka sudah sepantasnyaa Pondok Bahrul Ulum mendapat Anugerah 1 abad dari NU untuk kategori Pondok Pesantren.

Oleh : Abdullah Machbub Al-Kahfi